Pentingnya Minum Suplemen Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi

Artikel Ilmiah

Pentingnya Minum Suplemen Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi

Pentingnya Minum Suplemen Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi

Sudah satu setengah tahun lebih pandemi berlalu, penambahan kasus COVID-19 baru di Indonesia masih terus terjadi. Sampai pemberitahuan terakhir pada hari Minggu (27/6), Satgas COVID-19 menyatakan jumlah total pasien COVID-19 di Indonesia kini mencapai 2.115.304 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret tahun lalu. 

Virus corona itu sendiri sangat mudah menular. Namun, ditambah dengan masuknya berbagai jenis virus corona baru ke Indonesia, seperti Alpha (varian Inggris B.1.1.7), Beta (varian Afrika Selatan), dan Delta (varian India B.1.617.2), tentu membuat kondisi semakin memprihatinkan. Pasalnya, varian-varian virus corona baru ini diduga memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dan memunculkan gejala yang lebih parah.Maka penting bagi kita semua untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat agar tidak mudah jatuh sakit di masa pandemi seperti sekarang ini. Nah salah satu caranya adalah lewat asupan suplemen imunomodulator yang mampu mengoptimalkan daya tahan tubuh.

Manfaat minum suplemen daya tahan tubuh di masa pandemi

Disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin adalah prioritas untuk mencegah penularan virus corona. Namun, tetap penting juga untuk memastikan kebutuhan nutrisi tubuh kita tercukupi dengan baik guna menangkal risiko berbagai penyakit.Pemenuhan nutrisi sangat erat kaitannya dengan kekebalan tubuh dan dengan risiko penularan infeksi serta keparahan gejalanya. Sebab, gizi mempengaruhi perkembangan sistem imun tubuh manusia. Nutrisi bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel sehat dari radikal bebas, mendukung pertumbuhan dan aktivitas sel-sel imun, dan memproduksi antibodi untuk memerangi zat asing penyebab penyakit.Oleh karena itu, orang-orang yang asupan gizinya kurang baik dilaporkan memiliki risiko lebih besar untuk tertular berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, virus, dan lainnya. Memenuhi kebutuhan nutrisi lewat pola makan sehat dan bergizi seimbang adalah yang paling ideal dan harus diutamakan. Asupan mineral dan vitamin dari makanan membantu memastikan tubuh memproduksi jumlah sel imun dan antibodi yang cukup untuk meningkatkan respons terhadap infeksi.Meski begitu, tak dapat dielakkan juga bahwa pandemi justru mengubah gaya hidup kebanyakan orang secara drastis.

Merangkum berbagai survei yang dilakukan secara global maupun skala nasional, pandemi COVID-19 membuat orang-orang cenderung lebih banyak makan makanan tidak sehat sebagai cara meredakan stres dan kecemasan, susah tidur, dan lebih jarang beraktivitas fisik atau berolahraga karena pembatasan aktivitas.Beberapa survei lainnya juga melaporkan kecenderungan konsumsi minuman beralkohol meningkat sejak pandemi dimulai. Di samping itu, tidak semua orang dapat selalu mengakses berbagai makanan bergizi setiap saat yang membuat usaha makan sehat jadi lebih sulit.Dalam kasus ini, konsumsi suplemen kesehatan dapat membantu mengisi kesenjangan asupan nutrisi yang mungkin tidak diperoleh dari makanan segar. Menjadikan suplemen sebagai rencana antisipasi untuk menjaga imun saat pandemi adalah langkah yang wajar dan relatif lebih murah serta mudah bagi kebanyakan orang.Beragam penelitian juga telah menunjukkan bahwa konsumsi suplemen dapat meningkatkan daya tahan tubuh pada kelompok orang yang mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan gizi dari makanan.Lantas, suplemen seperti apa yang tepat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh saat pandemi?

Kriteria suplemen daya tahan tubuh yang baik untuk dikonsumsi saat pandemi

COVID-19 adalah penyakit infeksi baru. Meski begitu, sudah cukup banyak studi yang meneliti peran sejumlah nutrisi tertentu untuk menjaga daya tahan tubuh dari risiko penularan penyakit infeksi akibat virus penyebab penyakit paru dan pernapasan.Beberapa nutrisi yang paling sering disebut dan direkomendasikan untuk meningkatkan fungsi sistem imun tubuh adalah vitamin C, zinc/zink, dan ekstrak Echinacea purpurea. Ketiganya berperan sebagai imunomodulator, yaitu substansi dalam tubuh yang dapat mempengaruhi sistem imun, dengan menguatkan respon imun atau menekan imun agar tidak bereaksi berlebihan terhadap zat asing.

1.Vitamin C

Vitamin C adalah antioksidan yang perannya sudah sangat terkenal untuk menjaga daya tahan tubuh.Asupan vitamin C membantu memicu lebih banyak produksi sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit (sel T) dan fagosit, kemudian juga mendorong keduanya bekerja lebih efektif melawan patogen penyebab infeksi.Vitamin C juga membantu tubuh menghasilkan antibodi penting yang mengikat dan menetralisir bakteri dan virus penyebab penyakit. Selain itu, vitamin yang memiliki nama lain asam askorbat ini membantu melindungi sel darah putih dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan saat tubuh melawan penyebab infeksi tersebut.Dengan kata lain, vitamin C memiliki peran kunci untuk menguatkan perlindungan serta respon tubuh terhadap stres dan infeksi. Vitamin C juga dilaporkan menguntungkan bagi proses pemulihan gejala flu umum (influenza) dan pneumonia.Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menyebutkan, pemberian vitamin C tambahan pada pasien pneumonia dapat mengurangi keparahan gejala, mengurangi kebutuhan rawat inap intensif di rumah sakit, sekaligus mempercepat waktu kesembuhan dari penyakit.

2.Ekstrak Echinacea purpurea

Echinacea purpurea adalah nama latin dari bunga purple coneflower yang termasuk dalam keluarga bunga daisy. Sejumlah studi klinis telah menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen dengan kandungan ekstrak echinacea dapat mencegah serta mempercepat penyembuhan pilek dan flu.Studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine melaporkan selain mencegah risiko sakit flu, konsumsi suplemen echinacea secara rutin dalam 4 bulan dapat mempersingkat durasi pilek saat flu dan kebutuhan minum obat flu. Secara khusus, ekstrak echinacea juga menunjukkan efek maksimal pada pencegahan infeksi flu berulang.Menariknya lagi, ekstrak echinacea juga memiliki peran yang menguntungkan pada pencegahan risiko penularan dan pemulihan dari COVID-19. Berdasarkan hasil diskusi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), konsumsi suplemen Echinacea purpurea dapat dijadikan terapi preventif dengan menguatkan komponen sistem imun agar tubuh kita siap melawan virus.Suplemen yang mengandung Echinacea purpurea juga dapat dijadikan sebagai pengobatan pendamping pada pasien positif COVID-10 yang bergejala ringan dan tidak bergejala (OTG), tanpa memicu terjadinya badai sitokin.Badai sitokin adalah reaksi sistem imunitas yang berlebihan sehingga menyebabkan peradangan berbahaya.

3. Zink (zinc)

Zinc berfungsi untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Tubuh juga membutuhkan zinc untuk membuat protein dan DNA, materi genetik di semua sel, serta penting untuk menjaga fungsi indera perasa dan penciuman.Merangkum wawancara Harvard School of Public Health dengan profesor bidang nutrisi dan epidemiologi, Dr. Wafaie Fawzi, konsumsi suplemen zink mampu mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga 35%, memperpendek durasi sakit flu sampai dua hari, dan mempercepat proses pemulihan saat sakit.Selain itu, asupan zinc dapat membantu penyerapan vitamin C menjadi lebih efektif. Menurut European Journal of Immunology, zinc berfungsi untuk mengaktifkan sel T (limfosit T) dalam tubuh. Sel T bekerja untuk mengendalikan respon imun dan menyerang sel yang membawa kuman penyakit.Oleh karena itu, kekurangan asupan zink telah dilaporkan dapat melemahkan respons perlawanan sistem imun terhadap infeksi.

sumber www.sehatq.com

Tag Post :
Share This :

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *